Pernah gak sih mengharapkan kriteria pasangan yang akan mendampingi sisa umurmu kelak?
Yang putih bersih wajahnya, tinggi semampai, minimal hafal surat ini itu, bisa masak seenak masakan mama di rumah, hidungnya mancung, kalau senyum ada lesung pipitnya, harus satu suku, gak mudah marah, lembut lagi penyayang, dan lain sebagainya.
Istri yang kita idam-idamkan. Dan sepanjang waktu kita mencari cara agar bisa mendapatkan wanitia dengan kriteria seperti itu. Sebagai seorang manusia, apalagi cowok (gak perlu munafik lah ya, hehe). Fisik adalah nomor satu. Apapun alasannya, karena itu yang dilihat pertama kali oleh mata jadi secara otomatis perasaan 'tertarik' itu hadir. Ini gambaran cowok secara umum ya, jika kamu bukan termasuk yang disebutkan di atas ya nggak ada masalah.
Perjalanan mencari ini lebih seringnya menemukan kebuntuan. Karena yang dicari susah ditemukan sosoknya di kehidupan yang sesungguhnya. Terlalu sempurna untuk ukuran wanita. Bisa jadi hanya ada di dalam diri tokoh fiksi yang tersebar di film-film dan drama layar kaca.
Ujung-ujungnya, jarang ada yang mendapatkan apa yang sebelumnya diinginkan.
Apakah itu berarti lebih buruk dan di luar ekspektasi? Tidak juga.
Yang akhirnya didapatkan justru lebih cantik, lebih baik, dan lebih pas untuk kita. Memang tidak sesuai, karena yang lebih cocok untuk kita ya seperti itu.
Jika sudah seperti ini, anekdot "Jodoh adalah cerminan diri" bisa jadi benar adanya. Bukan berati setiap kita mencapai satu tangga kesuksesan terus berpikir "Harus dapet cewek yang sesuai sama pencapaianku nih".
Minimal, anekdot itu diyakini sebagai upaya mengejar impian, atau juga menjadi pelarian untuk meningkatkan kapasitas diri. Kan keren tuh, setiap kita berangan-angan tentang seperti apa jodoh kita nanti, timbul semangat membara untuk memperjuangkan apa yang kita inginkan.
Bukan malah sibuk mencari yang seperti itu, mungkin sampai kiamat bisa bisa tidak bakal ketemu. Kalau pun bertemu, maka pertanyaan yang menusuk akan muncul.
"Siapa elu? Kok berani-beraninya deketin? Emang udah punya apa?
Karena yang kita inginkan tentu yang terbaik dan yang paling 'wah'. Maka berhentilah berpikir bahwa kamu tidak pantas bersanding dengannya. Tapi, sibukkan dirimu melakukan hal-hal positif, memperjuangkan apa yang diyakini. Biar pelan-pelan bisa memantaskan diri. Atau minimal melebihi apa yang kamu ekspektasikan sebelumnya. Jika hal itu terjadi, tentu pertanyaan menusuk di atas tadi jadi bisa berbalik.
"Siapa sih yang bisa nolak orang sekeren dan sesempurna kamu. Udah punya ini-itu, hanya cewek bodoh di dunia ini yang bakalan nolak.."
Nah, kalau udah begitu. Asik banget kan :v
Sekian. Semoga bermanfaat.
Tetap rendah hati. Keep Stay positive..!! :))
Adioss..!!!
(Tulisan ini dibuat bukan karena penulis sudah menikah, atau paling paham masalah itu. Buat reminder aja. Dan upaya menghibur diri di tengah kesendirian..)
Komentar
Posting Komentar