Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

Wisata Malam Di Dolly

Surabaya (20.17 WIB ) Matahari belum sepenuhnya tenggelam ketika tulisan besar 'SURABAYA' terlihat megah melatar belakangi mall besar di kota pahlawan. Finally , setelah 10 jam melalui 3 provinsi dan pantat yang hampir mata rasa sampailah di ibukota penuh sejarah ini. Surabaya selalu menggambarkan diri sebagai sosok yang angkuh di daratan. Memakan habis kota-kota kecil di sudut-sudutnya. Bukan karena sombong, tapi memang predikat itu layak disematkan kepada metropolitan yang punya aspal lebar, trotoar sepanjang jalan, dan gedung pencakar memenuhi langit-langit.  Sungguh, susah ditemukan tandingannya. Mungkin Kota Apel sudah mendekati, tapi perlu 2 jam menuju ke sana, jadi tidak masuk ke dalam hitungan. Mustahil pergi ke kota ini tanpa kenalan. Bisa-bisa jadi gelandangan yang terjebak di warung dengan harga tinggi. Maka saya sudah mempersiapkan itu semua. Berbekal sedikit relasi saya menghubungi kenalan lama. Bukan teman ya, masih dianggapnya kenalan karena baru sekali kami

Melawan Hujan

Bantul (05.18 WIB) Air yang jatuh dari langit perlahan mengendurkan intensitasnya. Jika saat ini langit tersibak cahaya, mungkin akan terlihat awan hitam yang menggumpal. Sayangnya hari masih begitu pagi untuk itu. Ini adalah hari bersejarah buat saya. Saya untuk pertama kalinya akan melakukan solo riding terjauh yang pernah saya lakukan. Seorang diri (dan bersama motor tentunya) menyebrangi puluhan kecamatan, belasan kabupaten, dan dua-tiga pulau. Sebenenarnya saya sudah sedari dulu memimpikan perjalanan ini. Tapi sekarang baru terealisasi. Saya sungguh excited sekali! Tidak sabar segera melanjutkan perjalanan. Mungkin benar kata orang. Lingkungan dapat merubah sempurna persepsi kita. Sebagian teman dan keluarga saya terkaget-kaget, setengah tidak percaya. "Hah? Serius? Jauhh sekali.." "Yang bener kamu? Itu gak gampang lho, apalagi lagi musim hujan sekarang.." Dan masih banyak yang lain. Namun keraguan saya cepat hilang. Kenapa? Karena itu bukanlah sesuatu y

Sebuah Permulaan Yang Berakhir

Tulisan ini mungkin sedikit bernuansa ' curhat' . Tapi sebenarnya tidak , saya hanya ingin berbagi pengalaman yang kiranya dapat berguna buat diri saya sendiri maupun pembaca sekalian . Sekalgius juga buat penyemangat . Bahwa saya , dan apa yang sedang saya perjuangkan sekarang , masih belum selesai . Cerita ini bermula dari awal masuk kuliah. Seperti mahasiswa baru pada umumnya. Mereka pasti akan memilih banyak organisasi untuk diikuti. Tertarik, ikut. Diajak teman, ikut. Lihat pamflet keren, ikut. Saya pun jadi salah satu yang melakukan itu. Sekitar lima organisasi saya ikuti. Tentu saja, pilihan yang saya ambil sesuai hati nurani dan keinginan. Saya dari dulu nggak pernah suka dengan pemaksaan. Perjalanan setelah itu aman-aman saja. Saya ikut kegiatan, berkenalan dengan teman-teman lintas jurusan, jadi panitia sebuah acara, dan lain sebagainya. Saya antusias sekali. Banyak hal baru yang saya dapatkan & tidak didapatkan saat SMA dulu. Karen

Wafiq Zuhair dan Mimpi-mimpinya

"Fiq, kamu cocok deh jadi penulis.." "Tulisanmu bagus. Kadang suka ngena di hati.." "Nilai bahasamu selalu baik. Bukankah itu pertanda?" Oke. Stop. Beberapa tahun yang lalu seringkali mendapatkan kata-kata seperti ini. Tepatnya di masa SMA. Memang saya terkenal paling jago merangkai kata. Jika ada lomba puisi atau tugas membuat cerita saya dijadikan tumbal. Walaupun pada akhirnya bukan saya yang membacakan puisi itu di depan. Yeah, setidaknya ada rasa bangga sedikit, padahal hanya lingkup satu kelas berisikan 22 orang siswa. Benar kata orang. Waktu dapat menggeruskan impian seseorang. Itu kenapa ketika kecil dulu semangat sekali mengacungkan tangan. Berteriak dengan begitu meyakinkan. "Aku mau jadi polisi..!!" "Aku pengen jadi pilott..!!" "Besok besar aku jadi dokter aja, biar bisa bantu banyak orang..!" Dan masih banyak lagi. Seiring usia bertumbuh, seiring mata yang semakin memahami realitas kehidupan. Impian-impia