Dua minggu sebelum acara dimulai, sekaligus juga hari-hari paling genting untuk menyiapkan segalanya.
Banyak yang bertanya. Acara jadi tidak? Kok nggak pernah ada progress? Kok dana segini gini aja? Dan nada-nada sumbang lainnya bermunculan.
Tidak kaget karena memang begitulah faktanya. Belum ada perkembangan yang signifikan. Dana walaupun sudah berada di angka satu jutaan tetap saja masih jauh dari kata cukup.
Artis juga tidak ada progress berarti. Rata-rata tidak memberikan respon, ada juga yang belum menerima job di luar kota. Atau lagi-lagi memberikan informasi biaya yang begitu menyakitkan mata. Mahal sekali fee nya.
Di ambang rasa inferior yang semakin meninggi, saya bertemu dengan beberapa orang pada satu malam beberapa hari menjelang hari h. Berbagi keluhan. Saat itu memang butuh untuk saling mendengarkan, sekaligus juga saling menguatkan.
Saya menceritakan semua hal yang saya rasakan selama mencari artis. Sekaligus menyatakan batas kemampuan saya. Saya menyerah, tidak tahu lagi harus mencari ke mana.
Salah satu teman memberi masukan, beberapa ada yang sudah saya hubungi, sebagian yang lain belum. Tanpa semangat saya membuka hape dan menyimpan nomornya. Lalu langsung menghubungi managernya dengan format chat yang sudah saya buat sebelumnya (biar efektif).
Malam itu berakhir dengan hasil nihil. Saya pulang dengan hati yang belum tenang.
Saya kemudian berpikir, manusia bisa berencana. Tapi tetap ada ambang batas kemampuan. Harus realistis, melihat keadaan.
Besok paginya, saya tidak bisa lepas memikirkan bagaimana cara mencari alternatif untuk artis. Saya ini memang pemikir dalam artian yang sebenarnya. Apapun saya pikirkan, apalagi hal yang menyangkut tanggung jawab dan amanah banyak orang.
Di tengah-tengah itu saya mendapatkan chat dari manager artis yang tadi malam saya hubungi.
Bagai mendapat durian runtuh, managernya bilang jika si artis tidak mematok harga, pesawat dan hotel pun bebas yang penting nyaman saja.
Masya Allah. Entah saya tidak bisa menggambarkan ekspresi saya ketika itu. Antara senang dan terharu bukan main.
Terlepas dari saran teman saya atau obrolan kami pada malam hari itu. Saya merasa bahwa Allah telah menurunkan 'dia' untuk kami secara khusus. Saling berjodoh dengan takdir yang dimediasi Allah dengan kisah indah penuh kejutan.
Weheeeee ikut seneng deg degan gitu masa (?)
BalasHapusberasa dapet jodoh beneran dah rasanya..wkwk
Hapus