Gelaran pemilihan umum mahasiswa Psikologi tinggal menghitung hari lagi. Saya agak kecewa karena tidak bisa membersamai prosesnya dari awal hingga akhir. Namun biar bagaimanapun estafet kepemimpinan harus tetap berlanjut. Tulisan ini bukan ingin menyudutkan siapapun atau mengunggulkan siapapun. Murni pendapat saya pribadi. Semoga dapat membantu :))
Timbulnya Rasa 'Greget'
Jujur, saya bangga sekaligus terharu melihat kondisi mahasiswa Psikologi yang sekarang. Potensi-potensi mereka, keaktifan mereka, semangat mereka untuk aktif dan kontributif. Sungguh, meningkatnya lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Saya gregetan, jadi ikut bersemangat. Saya yakin, siapapun yang terpilih, entah itu DPM, BEM, atau Himpunan. Sama-sama dapat menjadikan psikologi lebih unggul lagi ke depannya.
Saya merasa, kita terkadang membawa problematika politik in the real life ke dunia politik praktis kita. Ada oposisi yang senantiasa mengkritik serta menghambat jalannya organisasi. Jika yang jadi ini, maka pihak lain akan memusuhi habis-habisan dan berusaha menjatuhkan.
Hal ini nggak sepenuhnya salah sih, justru bagus karena bisa membuat organisasi itu lebih bagus. Lagipula, pro-kontra juga wajib ada di setiap perkumpulan dengan banyak kepala. Namun, kadang cara-cara yang dilakukan masih belum tepat jadi kesannya kritis tapi tidak solutif.
Alangkah lebih baiknya jika semua pihak aktif & mendukung jalannya organisasi. Kritikan dan saran tetap diberikan sesuai dengan alur yang benar. Senior tetap ikut turun tangan, bukan sebagai pemberi keputusan, tapi untuk mengarahkan dan nasehatnya dipertimbangkan. Jika sudah begini, saya yakin Psikologi akan bisa jadi yang terdepan.
Tips Memilih Pemimpin
Sebelum saya menyampaikan bagaimana cara memilih pemimpin. Saya ingin bertanya terlebih dahulu. Anda ingin dipimpin oleh orang seperti apa?
Kok gitu?
Iya. Jadi, semua pemimpin memiliki gaya kepemimpinannya masing-masing. Sebenarnya salah jika kita memilih pemimpin, tapi yang kita pilih adalah 'cocokkah' gaya dia dengan organisasi yang nantinya akan dipimpin? Sebagus apapun leader, jika tidak sesuai dengan orgnisasi akan jadi percuma. Saya tidak mengatakan gaya mana yang lebih unggul. Menurut saya, semuanya bagus dan punya kekurangan & kelebihan masing-masing. Tinggal gimana cara kita memilih yang paling tepat di antara yang tepat. So, stop saling menjelek-jelekkan, berpolitiklah dengan cerdas dan efektif.
Sebelum terakhir, yang harus dilakukan kemudian adalah mengenal lebih dekat setiap calon pemimpin yang ada. Kita mahasiswa, bukan golongan yang memilih sesuai banyaknya jumlah sembako yang dia dapatkan. Ikuti kegiatan yang sudah dibuat KPU. Bertanyalah di sana sampai kamu benar-benar yakin harus memilih siapa. Usahakan jangan ikut-ikutan, pilihlah sesuai hati nurani, akan hasilnya maksimal dan benar-benar akan didukung oleh seluruh masyarakat nantinya.
Ingat, tanggal 10 Oktober yaa. Gunakan hak pilih kalian..:))
Komentar
Posting Komentar