Langsung ke konten utama

7 Kesalahan Ketika Memulai Usaha



"Wuih, keren ya. Dia punya hotel bintang lima, pesawat jet sendiri, kaya banget pasti tuh orang".
"Biasa itu mah. Liat aja aku besok. Aku bakal punya perusahaan sendiri, karyawan berjumlah ratusan orang, punya hotel, kolam renang pribadi, restoran mewah, dan bla bla bla."

Sering sudah saya mendengar percakapan  yang membahas tentang ‘Menjadi Orang Kaya’. Dari yang banyak itu. Mereka memilih untuk menjadi seorang wirausahawan atau membuka usaha sendiri untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Banyak alasan kenapa mereka memilh untuk berwirausaha.

Salah satunya karena memang kebanyakan orang kaya adalah seorang wirausahawan. Sebut saja Chairil Tanjung yang memulai usahanya dengan berjualan sepatu, dan lain sebagainya.

Dalam merintis usaha bisa dibilang susah-susah gampang. Ibarat mengarungi lautan. Maka terkadang ada saja hambatan atau badai musibah yang menghadang. Itulah yang dinamakan proses dalam berwirausaha.

Mereka yang sukses adalah yang berhasil melewati hambatan itu. Sedangkan mereka yang gagal adalah yang memilih berhenti atau tidak melanjutkan perjalanan lagi.

Saya memang bukan seorang wirausahawan sukses. Namun saya pernah beberapa kali mencoba untuk merintis usaha walau kebanyakan berakhir dengan kegagalan:) Terlepas dari itu semua. Saya tidak pernah menyesalinya dan menganggap itu semuq hanya bagian dari proses.

Nah, daripada saya simpan sendiri. Saya akan membagikan pengalaman-pengalaman kegagalan yang
pernah saya alami ditambah dengan cerita-cerita dari teman-teman saya. Silahkan disimak ya.

Banyak Membaca

Nah loh? Kan malah bagus tuh kalau banyak membaca? Mengapa menjadi salah satu faktor kegagalan? Maksud saya adalah. Banyak membaca tanpa mempraktekan apa yang sudah dibaca. Ibaratnya seperti membaca teori tentang belajar renang, namun dia tidak pernah mencoba untuk mempraktekkannya. Sama  saja bukan?

Memang, dewasa ini banyak sekali buku-buku bagus tentang kiat-kiat menjadi seorang wirausahawan sukses. Namun sebenarnya, pelajaran paling berharga yang bisa didapatkan dalam dunia wirausaha adalah ketika berproses di dalam usaha yang kita jalani itu sendiri.

Banyak Rencana

Sebelum memulai usaha. Membuat rancangan atau big plan mengenai usaha apa yang akan kita jalani sangat penting. Dengan begitu, kita jadi tahu apa yang harus dilakukan dan tidak dilakukan kedepannya. Membuat rencana juga dapat meminimalisir kegagalan yang akan terjadi saat usaha tersebut sudah berjalan.

Rencana pun harus dibuat dengan matang, penuh perhitungan, dan realistis. Jangan merencanakan usaha yang mustahil atau di luar batas kemampuan kita.

Takut Gagal

Jika takut gagal. Kapan bisa berhasilnya? Ingat, Kolonel Sanders memerlukan percobaan hingga 900an kali untuk  menghasilkan satu resep ayam lezat KFC yang sekarang sudah mendunia. Jika membaca tentang kisah-kisah pengusaha sukses pun.

Saya berani menjamin kalau mereka tidak pernah lepas dari yang namanya kegagalan. Beranilah berproses. Beranilah mengambil resiko. Karena kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Maka apa lagi yang mesti ditakutkan?

Takut Utang

Memulai usaha tidak selalu harus bermodal besar. Bahkan kita bisa memulainya dari yang kecil-kecil terlebih dahulu. Contohnya berjualan gorengan, nasi bungkus, atau berjualan puding. Mudah bukan? Selain tidak butuh banyak uang. Berjualan seperti itu juga tidak membutuhkan keahlian khusus.

Jangan pernah berpikir jika itu adalah pekerjaan remeh. Sekecil apapun itu, jika dikerjakan dengan ketekunan dan kesabaran. Pasti akan menghasilkan sesuatu  yang besar. 

Mudah Percaya

Membangun jaringan sangat penting dalam memulai usaha. Mencari relasi juga dapat  memuluskan jalan kita dalam berwirausaha. Asalkan, kita harus tetap berhati-hati. Jangan mudah mempercayai orang lain. Walau dengan teman atau relasi yang sudah dekat sekalipun.

Kita tidak pernah tahu apa yang ada di pikiran orang lain. Bisa jadi dia mempunyai niat jahat atau hanya berpura-pura baik untuk menjatuhkan kita. Sudah banyak cerita-cerita kegagalan yang diakibatkan oleh penipuan dan lainnya. Intinya, selektif dan berpikir cerdaslah dalam mencari dan membangun jaringan.

Tidak Konsisten

Saat ini kita sedang merintis satu usaha. Di waktu lain karena usaha tersebut mengalami kegagalan maka kita menghentikannya dan beralih ke usaha yang lain. Jika tidak terpaksa. Janganlah melakukan hal itu.

Bergonta-ganti usaha hanya akan membuat mental kita lemah dan banyak memboroskan biaya. Sebisa mungkin konsisten terhadap satu bidang usaha dulu. Setelah sudah cukup sukses. Baru boleh menambah usaha di bidang yang lain.

 Tidak Sabaran

Terkadang, kita membangun usaha agar cepat mendapatkan pendapatan. Sebenarnya pendapat itu tidak salah. Hanya perlu diluruskan lagi. Jangan pernah berpikir tentang pendapatan, sebelum kita berusaha maksimal. Percayalah, hasil berbanding lurus dengan usaha dan do'a. Jikapun kita masih merasa belum mendapatkan sesuai apa yang kita usahakan. Tetaplah bersabar.

Memang susah dan hanya sedikit orang yang bisa mempraktekannya. Namun bukankah hanya sedikit orang kaya di Indonesia ini? Dan pastikan bahwa Anda adalah salah satu calon orang kaya selanjutnya.

Itu tadi 7 Kesalahan Ketika Memulai Usaha. Semoga dapat menjadi tips, inspirasi, dan motivasi bagi pembaca sekalian. Selamat memulai usaha :)






     



Komentar

Postingan populer dari blog ini

A Fairytale Love (Bagian Kedua)

Di tengah langit Ciburuy yang mendung, dingin menyelimuti sebagian Bandung Barat. Rumah ekstra luas beraksen jadul dengan taman indah di belakangnya. Pot bunga menggantung dan rumput hijau sejauh mata memandang. "Jadi, gimana ceritanya teh?"  Belum beristirahat sejak perjalanan setengah hari Jogja-Bandung, pertanyaan itu terlontar begitu saja. Seperti biasa, sesosok perempuan dengan raut wajah menyenangkan itu tersenyum sebelum menjawab. "Wah, mulai diinterogasi nih.." Balasnya. "Jelass dong. Kan jauh-jauh cuma pengen tau ceritanya..hehe.."  "Yaudah, sok atuh tanya.."  Teteh memang begitu. Hampir selalu mengulum senyum setiap kali melakukan percakapan. Kakak sepupu paling besar itu bisa dibilang yang paling enak diajak ngobrol. Soalnya sepupu-sepupu yang lain masih pada kecil-kecil, jadi gak bakal nyambung deh. Kecuali kalau main lah iya, baru nyambung. "Kapan mulai kenal si doi?"  "5 tahun yang lalu. Dtulu kan ada kepanitiaan rama...

Musuh Mahasiswa

Setiap orang punya musuh. Sama. Mahasiswa juga punya. Entah mahasiswa di daerah lain beranggapan sama atau tidak. Bagi kami. Mahasiswa daerah timur Indonesia. Musuh kami ada dua. Mati lampu dan sinyal internet. Lagi asyik-asyiknya ngerjain tugas a.k.a buka facebook atau youtube . Gadget kami dijejali oleh sebuah hal yang sangat mengerikan! Bukan virus, spam , atau malware berbahaya. Melainkan satu kalimat menyesakkan. 'No Internet Connection" Itu yang pertama. Yang kedua adalah mati listrik. Di daerah kami mati listrik seakan menjadi teman baik. Senantiasa membersamai setiap hari. Setiap satu minggu sekali bisa dipastikan ada masanya semua menjadi gelap. Pet! Kegiatan seperti mengecas hp dan memasak nasi memakai rice cooker menjadi terganggu. Awalnya memang tidak nyaman. Tapi lama-lama menjengkelkan juga. (Lah, apa bedanya? :v) Oke. Cukup. Itu dua hal yang menjadi musuh bersama. Dan saya meyakini satu hal. Tidak akan ada yang bisa berdamai dengan kedua hal itu. Tidak sa...

Hidup bersama Impian

"A dream is a wish your heart makes" - Walt Disney Mimpi adalah hak setiap orang. Semua orang boleh bermimpi. Lagipula, mimpi itu gratis dan tidak perlu mengeluarkan tenaga apapun. Hanya membutuhkan sedikit pemikiran, bahkan bisa yang hanya terlintas sejenak, lalu tulis di selembar tulisan. Selesai. Mimpimu sudah jadi. Sesedarhana itu saja. Banyak orang yang menyangsikan kekuatan sebuah mimpi. Jujur, saya juga mempunyai pikiran yang sama pada mulanya. Memang sih, ada banyak kisah-kisah bagaimana seseorang bisa mencapai mimpinya, banyak juga saya mendengar motivator-motivator, membaca buku-buku tentang hebatnya suatu mimpi. Tapi tetap saja saya tidak langsung percaya begitu saja. Seiring berjalannya waktu, Saya menyadari satu hal. Bermimpi itu sangat gampang, dan alasan kenapa banyak orang tidak melakukannya adalah karena menganggap bahwa mimpi itu kurang penting, mereka lebih percaya kerja keraslah yang dapat menentukan hasil akhir. Menurut saya, kerja keras memang p...