'Orang sibuk tidak akan pernah mengaku dia sibuk'. Begitu yang pernah saya dengar dari seseorang. Sebagian orang menghindari kesibukan, karena dia sedang merencanakan kesibukan lain yang menurutnya jauh lebih penting. Sebagian lainnya memilih tidak mengambil kesibukan apapun. Karena menurutnya diam adalah 'kesibukan'nya yang penting. Dengan berbagai macam perspektif berbeda, kesibukan tentu jadi bahasan yang menarik. "Wihh..keren ya kamu. Sibuk banget. Berangkat pagi pulang malam.." "Ngapain sih capek-capek. Nggak dibayar juga.." Memilih kesibukan sama dengan memanggul bara api, penuh dengan resiko & konsekuensi yang harus siap ditanggung kapanpun. Bagi saya pribadi, tidak melakukan apa-apa berdampak pada kemalasan, keengganan beranjak, dan ketidakdisiplinan. Walau sudah cukup disibukkan dengan tugas kuliah, laporan, dan sebagainya. Tetap butuh satu hal yang membuat kita terus bergerak. Ibarat air. Ketika dia menggenang, maka akan jadi sarang ...