Surabaya (20.17 WIB ) Matahari belum sepenuhnya tenggelam ketika tulisan besar 'SURABAYA' terlihat megah melatar belakangi mall besar di kota pahlawan. Finally , setelah 10 jam melalui 3 provinsi dan pantat yang hampir mata rasa sampailah di ibukota penuh sejarah ini. Surabaya selalu menggambarkan diri sebagai sosok yang angkuh di daratan. Memakan habis kota-kota kecil di sudut-sudutnya. Bukan karena sombong, tapi memang predikat itu layak disematkan kepada metropolitan yang punya aspal lebar, trotoar sepanjang jalan, dan gedung pencakar memenuhi langit-langit. Sungguh, susah ditemukan tandingannya. Mungkin Kota Apel sudah mendekati, tapi perlu 2 jam menuju ke sana, jadi tidak masuk ke dalam hitungan. Mustahil pergi ke kota ini tanpa kenalan. Bisa-bisa jadi gelandangan yang terjebak di warung dengan harga tinggi. Maka saya sudah mempersiapkan itu semua. Berbekal sedikit relasi saya menghubungi kenalan lama. Bukan teman ya, masih dianggapnya kenalan karena baru sekali kami...